Pages

Minggu, 03 April 2016

Siswa SMKIT. Attaqwa 9 Sholat di Istiqlal

Yayasan Attaqwa Pusat-SMKIT. Attaqwa 9 Bekasi bersama-sama para Guru dan Siswa mengadakan Sholat Dzuhur dan Asar berjamaah di Masjid Istiqlal.

Hari itu sangatlah cerah, membumbung tinggi matahari dengan sinarnya menyelimuti bumi. Para Guru dan Siswa dengan niat taqorrub ke pada Allah SWT., mensyukuri nikmat kemerdekaan rakyat bangsa Indonesia. Kamis, 17 Maret 2016 mereka berangkat menuju Masjid Raya Istiqlal.

Sesampainya disana, selepas sholat Dzuhur berjamaah sambil makan siang bersama para Siswa asik membicarakan sejarah pembangunan Masjid Raya Istiqlal. Berikut ini, sedikit pencarian berita yang kami gabung dari hasil kerja Para Guru Pembimbing dan Siswa dalam kerja kelompok menilik sejarah Masjid Istiqlal.

Pada tahun 1953 beberapa ulama mencetuskan ide untuk mendirikan masjid megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta sebagai ibukota dan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Mereka adalah KH. Wahid Hasyim, Menteri Agama RI pertama, yang melontarkan ide pembangunan masjid itu bersama-sama dengan H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan beserta sekitar 200-an orang tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman. Ide itu kemudian diwujudkan dengan membentuk Yayasan Masjid Istiqlal.

Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikan yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut. Gedung Deca Park di Lapangan Merdeka (kini Jalan Medan Merdeka Utara di Taman Museum Nasional), menjadi saksi bisu atas dibentuknya Yayasan Masjid Istiqlal. Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab yang berarti Merdeka sebagai simbol dari rasa syukur bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang diberikan oleh Allah SAW. Presiden pertama RI Soekarno menyambut baik ide tersebut dan mendukung berdirinya yayasan masjid Istiqlal dan kemudian membentuk Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal (PPMI)

0 komentar:

Posting Komentar